Landasan Perubahan Sikap dalam Teori Filsafat Sejarah
UTS : Analisis Video dan Mengkritik Isu Politik Kontemporer Berdasarkan Teori-Teori Filsafat.
Landasan Perubahan Sikap dalam Teori Filsafat Sejarah
Kata Kunci : Politik, Pemilu, Prabowo, Filsafat Sejarah, Kebenaran, Perubahan, Dukungan, Tindakan, Pragmatisme, Materialisme, dan Idealisme.
Seseorang jika melakukan suatu tindakan maka akan memiliki motif yang menjadi pendorong orang tersebut berbuat sesuatu seperti itu. Orang tersebut dapat mengambil tindakan yang hanya menguntungkannya saja. Lantas, mengapa hal ini terjadi? Faktor apa saja yang membuat seseorang bertindak tidak sesuai dalam video-video tersebut? Lalu, bagaimana seseorang bisa mengkhianati negara demi kekuasaan dan uang? Semua pertanyaan tersebut perlu eksplanasi berupa penjelasan dengan melihat berbagai aspek melalui analisis filsafat sejarah.
Setelah melihat video tersebut, saya tahu bahwa orang-orang yang mengubah perspektifnya itu karena hanya memikirkan kepentingan pribadi yang dapat menguntungkannya. Dalam eksplanasi sejarah hal ini disebut dengan perubahan. Orang cenderung akan berubah sikap jika kepentingan dihambat, mengharapkan sesuatu dari orang lain tapi tidak dikasih, dan adanya imbalan berupa uang maupun jabatan di pemerintahan. Hal tersebut dinyatakan dalam ilmu psikologi sosial (Kartodirdjo, 2017:180-185). Psikologi sosial ini membahas tentang perubahan sikap pada seseorang yang dilatarbelakangi oleh faktor materialisme. Seseorang tanpa sadar akan mencoba bertahan hidup jika ia sudah terdesak maka solusi terbaiknya adalah dengan mencari keuntungan yang dapat menyelamatkannya dari keterpurukan.
Lalu, dari video-video tersebut terlihat jelas bahwa seseorang akan berubah sikap jika ada imbalan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Masalah Winston Churchill dan supir yang diceritakan bahwa supir tidak mau menunggu penumpangnya tersebut karena akan menonton pidato Winston Churchill namun ia tidak tahu bahwa penumpangnya tersebut adalah Perdana Menteri Inggris Winston. Ketika uang 20 poundsterling dikeluarkan Winston agar supir menunggu maka dengan senang hati supir tersebut menunggu beberapa jam dan melupakan niatnya untuk menonton pidato karena melihat sodoran uang yang tampak menggiurkan dan sulit ditolak oleh sang supir. Menerima uang tersebut berarti supir telah berubah sikap. Lalu, video yang menjelaskan bahwa Wiranto, Agum Gumelar, dan Hendro Priyono mendukung Prabowo Subianto dalam pemilu 2024 telah menunjukan perubahan sikap karena pada pernyataan sebelumnya ketiga orang ini berbeda haluan dan saling menjatuhkan. Mengapa ketiga orang yang terlibat dalam pemecatan Prabowo tahun 1998 malah mendukungnya? Bagaimana prosesnya? Kita akan melihat peristiwa tersebut dengan menggunakan analisis teori filsafat sejarah kebenaran dan teori motor penggerak sejarah materialisme dan idealisme.
Purwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, menerangkan bahwa kebenaran itu adalah 1). Keadaan (hal dan sebagainya) yang benar (cocok dengan hal atau keadaan yang sesungguhnya. Misalnya kebenaran berita ini masih saya ragukan, kita harus berani membela kebenaran dan keadilan. 2). Sesuatu yang benar (sugguh-sugguh ada, betul-betul hal demikian halnya, dan sebagainya). Misalnya kebenaran-kebenaran yang diajarkan agama. 3). Kejujuran, kelurusan hati, misalnya tidak ada seorangpun sanksi akan kebaikan dan kebenaran hatimu. Sedangkan, menurut Abbas Hamami, kata “kebenaran” bisa digunakan sebagai suatu kata benda yang konkrit maupun abstrak. Jika subyek hendak menuturkan kebenaran artinya adalah proposisi yang benar. Proposisi maksudnya adalah makna yang dikandung dalam suatu pernyataan atau statement (Atabik, 2014: 257-258). Teori kebenaran terbagai menjadi tiga, yaitu:
1. Teori Korespondensi (Correspondence Theory of Truth)
Teori kebenaran korespondensi, Correspondence Theory of Truth yang kadang disebut dengan accordance theory of truth, adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau keadaan benar itu apabila ada kesesuaian (correspondence) antara arti yang dimaksud oleh suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju oleh pernyaan atau pendapat tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang sesuai dan menyatakan apa adanya. Teori ini dianut Plato dan dikembangkan oleh Bertrand Russell (1972-1970) (Atabik, 2014:258). Dalam video tersebut kebenaran ini tidak berlaku dan tidak sesuai dengan fakta. Sang supir mengatakan akan menonton pidato namun ia mengingkari niatnya tersebut karena ada pendorong yang mengubahnya. Kemudian, Prabowo yang diduga telah melakukan pelanggaran HAM sebagai perwira TNI mendapat dukungan dari orang-orang yang dulu mengadilinya. Agum Gumelar dan SBY pada tahun 1998 mengadili Prabowo atas kasus tersebut dan menyebut Prabowo telah melanggar peraturan namun kini kini Agum, Wiranto, SBY, dan Hendro menjadi pendukungnya. Hal tersebut tidak sesuai dengan fakta sebenarnya. Teori ini pun dapat menganalisis bahwa ada ketidakjujuran dalam hal ini karena pernyataan mereka tidak sesuai fakta sehingga diragukan kebenarannya dalam alasan perubahan sikap. Agum menyebut dalam sebuah wawancara bahwa ia mendukung Prabowo dengan alasan Prabowo sudah menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Perkataan ini pun sama yang disampaikan oleh Wiranto dan Hendro Priyono. Dalam analisis kebenaran perkataan mereka bertiga sangat diragukan karena terlalu mendadak memuji Prabowo padahal fakta sebenarnya pada tahun 1998 telah melakukan pelanggaran dengan penculikan para aktivis meskipun Prabowo telah klarifikasi bahwa ia sudah memulangkan para aktivis tersebut. Namun, fakta sebenarnya pada tahun 1998 tidak akan pernah hilang. Hal ini akan tetap menjadi kebenaran yang tidak bisa menghilang begitu saja. Selain itu, fakta Wiranto yang mencopot bintang Prabowo dan dan Agum Gumelar sebagai DKP yang dulu menandatangani surat pemberhentian Prabowo pun tidak akan pernah hilang karena fakta sebenarnya memang seperti itu.
![]() |
| Gambar 1: Momen akrab Prabowo bersama Agum, Wiranto, dan SBY Sumber: Tempo.com |
2. Teori Koherensi (Coherence Theory of Truth)
Teori kebenaran koherensi atau konsistensi adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis. Menurut teori ini kebenaran tidak dibentuk atas hubungan antara putusan dengan sesuatu yang lain, yaitu fakta dan realitas, tetapi atas hubungan antara putusan-putusan itu sendiri. Teori ini berpendapat bahwa kebenaran ialah kesesuaian antara suatu pernyataan dengan pernyataan-pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu diketahui, diterima dan diakui sebagai benar. Suatu proposisi benar jika proposisi itu berhubungan (koheren) dengan proposisi-proposisi lain yang benar atau pernyataan tersebut bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Dengan demikian suatu putusan dianggap benar apabila mendapat penyaksian (pembenaran) oleh putusan putusan lainnya yang terdahulu yang sudah diketahui, diterima dan diakui benarnya. Karena sifatnya demikian, teori ini mengenal tingkat-tingkat kebenaran. Disini derajat koherensi merupakan ukuran bagi derajat kebenaran (Atabik, 2014:259-260). Maka, analisis terhadap dukungan Wiranto, Agum, dan Hendro adalah tidak benar. Alasannya karena tidak sesuai dengan teori koherensi yang pernah dinyatakan sebelumnya. Wiranto pada tahun 1998 mencopot bintang pada pundak Prabowo dengan satu tangan. Saat itu Prabowo menjabat sebagai Pankostrad. Wiranto melakukan itu atas tuduhan Prabowo yang telah melanggar kode etik dalam bertugas. Setelah itu, Wiranto pun bermusuhan dengan Prabowo. Namun, saat ini berubah sikap menjadi pendukungnya dalam pemilu 2024. Jika dilihat tidak ada kesesuaian antara pernyataan Wiranto tahun 1998 dan 2023 ketika Prabowo melakukan halal bihalal ke rumah Wiranto. Ia menyambut terbuka dan dengan senang hati memuji kinerja Prabowo yang dinilai baik dan cocok menjadi Presiden Indonesia. Lalu, ada Agum Gumelar yang dikunjungi Prabowo juga. Ia pun mengubah sikapnya menjadi pro Prabowo setelah sebelumnya Agum yang menandatangani surat pemecatan Prabowo. Berarti dalam hal ini tidak sesuai antara pernyataannya dulu dengan kini. Agum sebagai Dewan Kehormatan Perwira (DKP) tahun 1998 yang bertugas menyelidiki Prabowo Subianto dalam masalah penculikan aktivis. Ia menyebut Prabowo telah menyalahgunakan wewenang dalam tugasnya. Prabowo memerintahkan satgas Mawar dan Merpati untuk melakukan penangkapan dan penahanan aktivis radikal yang bukan wewenangnya. Prabowo juga disebut tidak melaporkan operasinya dan baru melapor April 1998 setelah desakan Kepala Badan Intelijen ABRI. Selain itu, Prabowo sering izin ke luar negeri tanpa izin KSAD atau Panglima ABRI. Hal ini tertuang dalam sebuah surat keputusan KEP/03/VIII/1998/DKP yang berisi pemecatan Prabowo karena telah melanggar dan tidak melaksanakan tugasnya sesuai wewenang. Surat ini dibenarkan oleh Agum Gumelar yang menyatakan dalam wawancaranya bahwa Prabowo salah menganalisis perintah. Agum menjelaskan tidak ada perintah dari Presiden dan Panglima ABRI soal pengamanan itu. Oleh karena itu, Agum pun ikut dalam menandatangani surat pemecatan Prabowo tersebut bersama yang lain. Surat rekomendasi pemecatan Prabowo Subianto ditandatangani oleh Ketua Dewan Kehormatan Perwira, Jenderal Subagyo Hadi Siswoyo dan enam lainnya yang berpangkat Letnan Jenderal , yaitu: Djamari Chaniago, Fachrul, Yusuf Kartanegara, Agum Gumelar, Arie J. Kumaat, serta SBY. Agum yang dulu melengserkan Prabowo sekarang berbalik menjadi pendukungnya. Hal ini pun sama dengan sikap Hendro Priyono yang dulunya Kepala BIN (Badan Intelijen Negara) kini mendukung Prabowo secara terang-terangan padahal dulu pada tahun 2014 pernyataannya sering memojokan Prabowo. Hendro menyatakan bahwa pemberhentian Prabowo pada 25 Agustus 1998 tersebut karena Prabowo mengabaikan sistem operasi, hierarki, dan disiplin lingkungan militer. Prabowo juga dianggap tidak menjalankan tugas profesionalisme dan tanggung jawabnya sebagai Panglima Kostrad. Penculikan aktivisi ini sangat salah karena tidak ada perintah, meskipun menurut Prabowo untuk kepentingan negara dan bangsa. Hendro menyebut Prabowo tidak pantas dicalonkan Presiden. Lalu, sikap Hendro berubah pada tahun 2023 dan memilih menjalin persahabatan dengan Prabowo. Ia terlihat akrab karena sering berkunjung dan mengajak makan siang bersama. Tentu, jika dilihat sikap ketiga orang ini salah karena tidak sesuai dengan pernyataan yang mereka ucapkan sebelumnya. Menurut teori filsafat kebenaran, hal ini menjadi tidak logis sebab tidak sesuai dengan pernyataan mereka. Mereka terkesan bingung dan tidak ada pilihan lain karena mendukung Prabowo. Lalu, dalam video pertama perkataan supir yang ingin menonton video pidato Perdana Menteri tidak koheren lagi karena pada akhirnya batal dan memilih menunggu penumpangnya yang sudah memberikan bayaran tanpa tahu ia adalah Winston.
![]() |
| Gambar 2: Surat Pemberhentian Prabowo Sumber: Tribunnews |
![]() |
| Gambar 3: Wiranto mencopot bintang pada pundak Prabowo Sumber: Merdeka.com |
3. Teori Pragmatisme (The pramagtic theory of truth)
Pragmatisme berasal dari bahawa Yunani pragmai, artinya yang dikerjakan, yang dilakukan, perbuatan, tindakan, sebutan bagi filsafat yang dikembangkan oleh William James di Amerika Serikat. Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk kehidupannya. Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Teori ini oleh Charles Sander Pierce (1834-1914) yang dikenal juga sebagai tokoh semiotic, William James (1842-1910) dan John Dewey (1859-1952) (Atabik, 2014:262). Dalam video pertama terlihat jelas bahwa supir yang mendapatkan tawaran uang lebih tertarik karena menurut supir dapat menguntungkannya. Supir tidak peduli lagi pada pidato Winston Churchill karena uang adalah hidupnya. Supir tersebut menganggap benar jika uang tersebut yang ia butuhkan dan akan memberikan manfaat baginya. Lalu, kita bisa melihat video tentang dukungan Wiranto, Agum Gumelar, dan Hendro kepada Prabowo yang berlandaskan kebenaran pragmatis. Menurut mereka itu benar dalam hal mendukung Prabowo karena akan mendapatkan imbalan yang dapat menguntungkannya. Mereka tidak peduli pada tanggapan orang lain tentang pernyataan sebelumnya yang kontra terhadap Prabowo. Pragmatis ini telah membuat mereka lupa akan integritasnya. Lalu, Prabowo pun menganggap dirinya benar dengan menjadikan musuhnya sebagai teman. Prabowo berpikir dengan menjalin persahabatan akan ada keuntungan untuknya. Ya, memang benar ini akan bisa memberikan manfaat bagi Prabowo karena dengan dukungan mereka bertiga , maka reaksi publik pun akan positif dan mengubah pandangan orang-orang yang masih ragu pada Prabowo akibat masalah 1998 yang melibatkan 9 orang yang berhasil kembali setelah penculikan tersebut. Namun, satu orang ditemukan tewas dan 13 orang lainnya menghilang tanpa jejak. Orang-orang yang hilang tersebut adalah Dedy Hamdun, Nova, Ismail, Yani Afri, Sony, Hermawan, Hendra Hambali, M. Yusuf, Petrus Bima Anugrah, Suyat, Ucok Munandar, Yadin Muhidin, dan Wiji Tukul. Dalam debat pernah dibahas dan Prabowo menjawab semua tapol sudah dikembalikan ke rumah dan ia tidak tahu kemana orang-orang yang menghilang itu. Pernyataan ini seolah melemparkan tanggung jawab dan menutupinya. Selain itu, Prabowo membela diri bahwa penahanan tersebut untuk kepentingan negara. Dalam hal ini, Prabowo ingin mendapatkan dukungan tokoh-tokoh nasional agar citranya lebih baik. Oleh karena itu, teori kebenaran pragmatis menjadi penyebab Wiranto, Agum, dan Hendro mengubah dukungannya untuk Prabowo.
![]() |
| Gambar 4: Kunjungan Prabowo ke rumah Hendro Sumber: Detiknews |
Analisis di atas berdasarkan teori kebenaran, sedangkan menurut teori materialiasme dan idealisme akan berbeda karena melihat dari motor penggerak sejarah, diantaranya yaitu:
1. Materialiame
Materialisme merupakan paham atau aliran yang menganggap bahwa di dunia ini tidak ada selain materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah satu. Pada abad pertama masehi paham ini tidak mendapat tanggapan yang serius, dan pada abad pertengahan orang masih menganggap asing terhadap paham ini. Baru pada zaman Aufklarung (pencerahan), materialisme mendapat tanggapan dan penganut yang penting (Wilardjo, 1). Materialisme selalu mengukur sesuatu materi dari kekayaan dan kekuasaan yang akan menghasilkan uang bagi seseorang. Seperti dalam video supir langsung saja menerima uang 20 poundsterling tanpa ingat ideologinya untuk menonton pidato. Uang dapat mengubah segalanya karena uang sendiri adalah sesuatu yang dibutuhkan semua orang. Uang dapat menundukan semua orang. Bahkan, uang dapat membuat musuh menjadi teman dan lawan menjadi kawan seperti video dukungan Wiranto, Agum, dan Hendro memihak Prabowo, musuhnya sendiri. Mereka bertiga tergiur dengan materialisme sehingga melupakan integritasnya. Perubahan sikap yang dilakukan dalam video tersebut semua dipengaruhi faktor uang dan kekuasaan. Jika kita menempatkan diri pada orang-orang tersebut maka kita akan lebih paham tentang perilaku dan tindakannya. Mereka bertiga yang mencela Prabowo mungkin saja kecewa karena dari pihak lain tidak mendapatkan apapun. Lalu, ada Prabowo dengan materialisme yang mengajak agar bergabung dengan dirinya. Berdasarkan metode verstehen dan hermeunetika Wiranto, Agum, dan Hendro mengambil tawaran Prabowo dan membuat kesepakatan yang dapat memberikan keuntungan baik kekayaan atau kekuasaan karena dalam psikologi sosial seseorang tanpa sadar akan serakah jika sudah bertemu dengan materialisme. Materi ini akan membuat siapapun rela mengubah sikapnya demi kepentingan diri sendiri.
2. Idealiasme
Idealisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami kaitannya dengan jiwa dan ruh. Istilah idealisme diambil dari kata idea, yakni seseuatu yang hadir dalam jiwa. Idealisme mempunyai argumen epistemologi tersendiri. Idealisme juga didefinisikan sebagai suatu ajaran, paham atau aliran yang menganggap bahwa realitas ini terdiri atas ruh-ruh (sukma) atau jiwa, ide-ide dan pikiran atau yang sejenis dengan itu. Aliran ini merupakan aliran yang sangat penting dalam perkembangan sejarah pemikiran manusia. Mula-mula dalam filsafat barat kita temui dalam bentuk ajaran yang murni dari Plato, yang menyatakan bahwa alam idea itu merupakan kenyataan sebenarnya. Adapun alam nyata yang menempati ruang ini hanyalah berupa bayangan saja dari alam idea itu. Aristoteles memberikan sifat keruhanian dengan ajarannya yang menggambarkan alam ide sebagai sesuatu tenaga. Idealisme berupa ideologi dan pandangan seseorang dalam menyikapi sesuatu. Misalnya, rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Namun, dalam video nasionalisme dikorbankan demi keuntungan material sementara. Supir taxi yang memiliki idealisme dengan niat menonton pidato Perdana Menteri pun tergoda dengan uang yang diberikan. Wiranto, Agum, dan Hendro pun rela menukarkan nasionalisme dan integritasnya demi sebuah materialisme yang ditawarkan Prabowo. Mereka menutup mata atas peristiwa tahun 1998 yang banyak melibatkan aktivis. Pandangan idealismenya berubah seiring penawaran yang lebih baik bagi kehidupannya. Mereka tidak memegang teguh idealismenya karena memilih berubah sikap yang pada awalnya sangat anti Prabowo menjadi bekerja sama dengannya. Tentu, ini dapat menjadi masalah moral karena semua hal dianggap tidak penting, kecuali materialisme. Kehidupan yang enak dengan jabatan telah membutakan seluruh tokoh nasional Indonesia. Padahal jika memilih tetap mempertahankan idealisme akan memberikan keuntungan juga walaupun lambat. Seseorang harus memiliki rasa bangga dan tetap teguh pendirian idealisme tanpa goyah oleh apapun karena hakikat idealiasme adalah penghargaan yang tidak akan membuat kita malu. Berbeda dengan materialisme walaupun menawarkan keuntungan yang banyak tapi rasa bersalah itu tetap ada. Seperti itulah rasanya orang berkhianat karena kepentingan materialisme menjual moral dan jiwanya. Sungguh miris keadaan Indonesia yang masih banyak orang berpikir materialisme akan membawa kejayaan bagi dirinya sendiri.
Berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa ketujuh video tersebut adalah orang-orang yang salah karena tidak sesuai dengan teori kebenaran yang dijelaskan. Lalu, mereka semua beraliran teori materialisme dengan prinsip uang adalah segalanya seperti pada sebuah pepatah "hanya uanglah yang dapat berbicara". Hal ini karena uang dapat membuat seseorang berubah dan dikendalikan. Bahkan, uang dapat membuat mereka lupa prinsip awal yang sebenarnya. Semua telah dibutakan oleh uang. Oleh karena itu, marilah berpikir logis dan tetap sadar bahwa bukan uang yang memberikan kebahagian. Kita harus tetap berpegang teguh bahwa idealisme adalah jalan terbaik dan solusinya. Materialisme hanya menjurumuskan kita pada jurang keserakahan.
Sumber:
Buku
Kartodirdjo, Sartono. (2017). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Cetakan 2. Yogyakarta : Ombak.
Ankersemit. (1987). Refleksi Tentang Sejarah : Pendapat-pendapat Modern tentang Filsafat Sejarah. Terjemahan oleh Dick Hartoko. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Fautanu, Idza. (2012). Filsafat Ilmu: Teori dan Aplikasi.Jakarta: Referensi.
Lubis, Akhyar Yusuf. (2014). Filsafat Ilmu: Klasik Hingga Kontemporer. Jakarta: Rajawali Pers.
Jurnal dan Artikel
Budhi, Setia Wilardjo.(....). Aliran-Aliran dalam Filsafat Ilmu Berkait dengan Ekonomi. Semarang: FEB Universitas Muhammadiyah.
Surajiyo, dan Harry Dika. (2023). Teori-Teori Kebenaran dalam Filsafat. Seminar Nasional Mahasiswa Ilmu Komputer. Jakarta : Universitas Indraprasta PGRI.
Atabik, Ahmad. (2014). Teori Kebenaran Perspektif Filsafat Ilmu: Sebuah Kerangka Untuk Memahami Konstruksi Pengetahuan Agama. Jurnal Fikrah, Vol. 2, No. 1, hlm. 253-270, Juni 2014. Kudus : STAIN Kudus.
Aminuddin, Faishal dan Fajar Shodiq. (2015). Match-All P Match-All Party: Pragmatisme P agmatisme Politik dan Munculny olitik dan Munculnya Spesies Baru Partai Politik di Indonesia Pasca Pemilu 2009. Jurnal Politik, vol.1, No.1, hlm. 39-74 Agustus 2015. Malang: Brawijaya.
Internet
Fernanda, Reyhan Fajarihza. (2024). Begini Pernyataan Wiranto Saat Berhentikan Prabowo dari TNI pada 1998. Diakses Pukul 19.00 WIB pada tanggal 26 April 2024. Link: https://news.solopos.com/begini-pernyataan-wiranto-saat-berhentikan-prabowo-dari-tni-pada-1998-1873810.
Tim Redaksi. (2023). Disinggung Ganjar, Ini 13 Aktivis yang Hilang Tahun 1997-1998. Diakses pukul 19.10 WIB pada tanggal 26 April 2024. Link: https://www.cnbcindonesia.com/news/20231213135152-4-496927/disinggung-ganjar-ini-13-aktivis-yang-hilang-tahun-1997-1998.
Khoirul, Hendrik. (2024). 2 Anggota DKP Ini Dulu Pecat Prabowo dari TNI, Mengapa Kini Malah Mendukungnya di Pilpres 2024?. Diakses pukul 19.30 WIB tanggal 26 April 2024. Link: https://nasional.tempo.co/read/1840362/2-anggota-dkp-ini-dulu-pecat-prabowo-dari-tni-mengapa-kini-malah-mendukungnya-di-pilpres-2024.
William, Anton. (2014). Ini Alasan Prabowo Dipecat sebagai Perwira. Diakses pukul 19.45 WIB pada tanggal 26 April 2024. Link: https://pemilu.tempo.co/read/583812/ini-alasan-prabowo-dipecat-sebagai-perwira.





Komentar
Posting Komentar